Alat kesehatan dan fungsinya merupakan pembahasan yang cukup penting meskipun kita bukan orang yang berkecimpung dalam dunia kesehatan.
Bahkan justru itulah, kita perlu mengenalnya. Minimal hanya untuk menambah pengetahuan. Namun sebenarnya manfaatnya jauh lebih banyak dari pada sekedar pengetahuan kita bertambah.
Mengenal Pengertian Alat Kesehatan
Tahukah apa itu definisi atau pengertian alat kesehatan ? Dari beberapa sumber yang saya dapatkan yang dimaksud dengan alat kesehatan adalah alat, perangkat atau instrument yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, meringankan dan menyembuhkan penyakit dalam bentuk aparatus, implan, reagen, perangkat lunak dan material.
Itulah yang dimaksud dengan alat kesehatan. Jadi ada banyak macam dan bentuknya. Dan bisa berfungsi secara langsung ada juga yang berfungsi sebagai penunjang dan sarana yang bersifat tidak langsung.
Untuk lebih jelasnya mari kita lanjutkan pada pembahasan inti dengan mengenal beberapa macam alat kesehatan yang banyak digunakan di lingkungan puskesmas, klinik dan rumah sakit. Bahkan terkadang digunakan untuk keperluan pribadi.
10 Alat Kesehatan Dan Fungsinya
Ada banyak pembagian atau klasifikasi alat kesehatan. Bisa berdasarkan tingkat atau kelas rasiko dan juga berdasarkan golongan. Namun demikian, pada kesempatan ini kita tidak akan membahas terlalu dalam terkait dengan klasifikasi alat kesehatan. Namun kita akan coba menjelaskan beberapa item alat kesehatan yang kita ambil dari beberapa golongan.
Alat Kesehatan Golongan Elektromedik
Elektromedik merupakan alat kesehatan yang berhubungan atau berkaitan dengan kelistrikan. Ciri paling umum adalah penggunaan tenaga listrik dalam proses kerjanya. Berikut contoh alat kesehatan golongan ini :
Pasien Monitor

Tahukah anda seperti apa bentuk pasien monitor ? pernahkah anda melihatnya ? Pasien monitor atau dalam bahasa inggris ditulis Patient Monitor. Merupakan sebuah monitor yang digunakan untuk melakukan pemantauan terhadap “vital sign” pasien dengan kondisi tertentu.
Biasanya pasien dengan kondisi kritis perlu dipasang alat pasien monitor. Hal ini agar parameter kesehatan fisik “vital sign” dapat terpantau secara langsung (real time). Sehingga apabila terdapat penurunan kesehatan akan segera dapat diatasi dengan cepat.
Beberapa parameter yang umumnya ditemukan pada alat pasien monitor diantaranya adalah : EKG, Tekanan Darah, Detak Jantung, Saturasi Oksigen (SpO2) dan juga Temperature (suhu tubuh).
Defibrillator

Defibrillator atau apat kejut jantung, atau terkadang ada juga yang menyebut dengan alat pacu jantung. Merupakan alat kesehatan yang bisa diklasifikasikan pada kelas resiko tinggi. Dan fungsinya pun sangat penting karena sebagai life suport.
Alat ini berfungsi untuk memacu jantung, atau mengejutkan jantung pada saat gangguan jantung (serangan jantung) menyerang. Gangguan pada jantung yang perlu dilakukan tindakan kejut jantung disebut sebagai fibrilasi ventrikel.
Alat Defibrillator memiliki beberapa jenis. AED (Automated External Defibrillator), Manual Defibrillator, Manual Internal Defibrillator. Masing- masing jenis memiliki spesifikasi fungsional yang berbeda – beda meskipun memiliki manfaat atau fungsi yang sama sebagai alat kejut jantung.
Tensimeter Digital

Tensimeter merupakan alat kesehatan yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Ada dua macam jenis tensimeter berdasarkan cara kerjanya. Yaitu tensimeter manual dan tensimeter digital. Nah yang termasuk dalam kelompok alat elektromedik adalah tensimeter digital.
Tensimeter digital bekerja dengan memanfaatkan tenaga listrik (baterai/adaptor) untuk memompa manset sehingga mengembang. Kemudian sensor bekerja untuk mendeteksi nadi yang ada pada lengan sehingga dapat mengetahui berapa tekanan sistolik dan diastolik.
Tekanan yang telah diperoleh oleh alat tersebut kemudian ditampilkan pada layar LCD dalam bentuk tulisan. Bahkan sekarang ini sudah ada alat tensimeter digital dengan tampilan LCD dan suara.
Alat Kesehatan Golongan Non Elektromedik
Diatas sudah kita sebutkan beberapa macam alat kesehatan Elektromedik. Selanjutnya, golongan yang kedua yaitu Non Elektromedik. Item alat ini lebih banyak dari alat Elektromedik. Non Elektromedik merupakan alat kesehatan yang tidak mengandung unsur kelistrikan. Berikut beberapa contohnya :
Disposable Syringe (Alat Suntik/ Spet)

Syringe atau alat suntik atau sering disebut juga dengan spuit / spet merupakan alat medis yang berfungsi untuk memasukkan cairan obat atau vitamin pada pasien langsung pada tubuh.
Saya yakin sebagian besar masyarakat mengetahui alat tersebut. Terutama untuk anda yang pernah dirawat secara intensif di rumah sakit atau klinik. Hampir setiap hari melihat dokter menyuntikan cairan pada tubuh anda dengan menggunakan alat ini.
Infusion Set (Selang Infus)

Masih satu golongan dengan Syringe. Infusion set atau infus set, merupakan satu set alat kesehatan yang digunakan untuk tindakan infus. Yaitu memberikan asupan cairan elektrolit atau vitamin atau yang lainnya pada tubuh pasien melalui pembuluh darah.
Satu set alat ini terdiri dari selang yang dilengkapi dengan pengatur cairan, jarum yang menghubungkan selang dengan pembuluh darah. Di bagian atas terddapat konektor yang menghubungkan selang infus dengan botol infus sehingga cairan bisa mengalir.
Stetoskop

Alat kesehatan lainnya yang masih dalam kategori atau golongan non elektromedik adalah Stetoskop. Alat ini hampir selalu kita jumpai pada dokter. Para dokter mengalungkan stetoskop di leher. Mudah sekali kita kenali.
Stetoskop merupakan alat medis yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan pada detak jantung, tarikan nafas, dan juga pergerakan pada usus.
Dengan menempelkan kepala stetoskop pada area yang diperiksa, dokter dapat menengar dengan sangat jelas suara – suara yang terjadi di dalam tubuh pasien. Dengan suara ini, dokter dapat mengetahui dan mendeteksi ada tidaknya gangguan pada pasien.
Alat Kesehatan Diagnostic In Vitro
Golongan ke tiga dari macam alat kesehatan dan fungsinya yang kita bahas pada kesempatan kali ini yaitu golongan diagnostic in vitro. Apa itu ? Yaitu golongan alat – alat medis yang memiliki fungsi baik utama ataupun penunjang sebagai alat diagnosis (diagnosa) berbagai macam penyakit.
Hematology Analyzer

Sesuai dengan namanya, alat ini merupakan alat yang digunakan untuk melakukan analisa terhadap hematology atau darah. Secara detail alat ini dapat digunakan untuk menghitung sel – sel darah, jumlahnya, bentuknya, kondisinya dan analisa terhadap ketidaknormalannya.
Umumnya alat ini terdapat di rumah sakit besar atau rumah sakit yang menjadi rujukan dari tingkat paling bawah. Hematology analyaer termasuk dari alat diagnostic in vitro karena secara fungsinya merupakan alat yang digunakan untuk melakukan analisa terhadap kemungkinan penyakit.
Chemistry Analyzer

Tidak jauh berbeda dengan hematology analyzer. Hanya saja, sample yang digunakan dalam pengukuran berbeda. Hematology analyer menggunakan sample darah murni. Sedangkan Chemistry Analyzer melalui beberapa tahapan.
Chemistry Analyzer juga sering disebut dengan Fotometer. Hal ini karena prinsip kerja alat Chemistry Analyzer menggunakan perangkat fotometer. Alat ini berfungsi untuk mendeteksi kandungan zat – zat atau unsur kimia dalam darah. Dan juga mendeteksi ketidaknormalannya.
Urine Analyzer

Alat yang satu in juga tidak terlalu jauh berbeda dengan dua alat yang sudah kita bahas diatas. Sama – sama memiliki kata Analyzer. Namun bagian depanya adalah “Urine” atau dalam bahasa kita adalah air seni.
Alat ini berfungsi untuk menganalisa kandungan zat – zat kimia yang terdapat dalam urine atau air seni. Dengan mengetahui jumlah zat – zat tersebut. Dokter dapat menyimpulkan bawha paisen tersebut mengalami gangguan yang disebabkan oleh penyakit tertentu karena kanduangan zat tertentu pada urin terlalu tinggi.
Demikianlah pembahasan terkait dengan alat kesehatan dan fungsinya. Mudah – mudahan dapat menambah pengetahuan kita dan juga bisa mengambil manfaat dari apa yang sudah kita ketahui bersama. Sekian, sampai jumpa pada pembahasan selanjutnya tetap di blog baehaqinur.com
Seseorang yang terus belajar untuk bisa bersukur dengan segala nikmat yang telah Arrohman berikan untuk dirinya. Serta belajar untuk berbagi meskipun hanya sebuah tulisan.